Selasa, 23 Januari 2024

Jalanan Ini, Terjal Ya? (Part 1)

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi keingintahuan teman-teman terkait sebetulnya beasiswa apa sih yang saya dapatkan sehingga saya bisa lanjut studi S2. Sebetulnya, dari awal sejak saya dinyatakan diterima pada September 2023 lalu sudah ada yang menanyakan, "Mbak, caranya gimana?" Saya jawab, "Iya, insya Allah nanti aku spill ya.." ehh, ternyata "nanti" nya kelewat lama, sampai berganti tahun dan musim baru bisa membuat tulisan ini. Mohon dimaafkan karena memang kesibukan yang cukup luar biasa ketika itu. September tahun lalu, kuliah sudah hampir setengah jalan yang artinya saat itu saya sedang mempersiapkan UTS dan berpadu dengan hectic-nya transisi dari status bekerja menjadi tidak bekerja (resign). Selesai UTS, sudah langsung dibayang-bayangi dengan tugas makalah untuk UAS. Akhirnya, pada liburan semester yang sudah hampir di penghujung, melalui tulisan ini saya coba ingat-ingat kembali momen beberapa bulan bahkan beberapa tahun yang lalu itu.

Oktober 2021

Ini adalah awal mula saya memasuki dunia pekerjaan. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari salah satu perusahaan edutech terbesar se-Asia Tenggara. Setelah wisuda secara online pada Mei 2021, tentu saya pun mengalami fase bingung mau ke mana setelah wisuda. Kebetulan CPNS buka di tahun tersebut sehingga saya bisa mencoba daftar untuk formasi lulusan terbaik di BPK pulau Jawa. Sayang sekali, singkatnya CPNS ini belum jadi rejeki saya. Sedih, tentu iya karena sebelum diterima salah satu perusahaan edutech, CPNS ini adalah satu-satunya loker yang saya apply

Apa tidak berniat untuk langsung S2 ketika itu? Tentu berniat. Sayangnya Alfina yang masih di usia awal 20-an belum kehilangan idealismenya. Inginnya study abroad, tapi kurang memahami kemampuan diri terutama dalam hal Bahasa Inggris. Apakah saat bekerja di perusahaan edutech masih punya keinginan untuk lanjut studi? jawabannya masih. Setelah riset mengenai beasiswa-beasiswa yang bisa digunakan untuk studi abroad dan merasa sepertinya sulit untuk memenuhi persyaratannya terutama IELTS, maka saya memutuskan untuk banting steer ke dalam negeri. Banting steer ini terjadi pada akhir tahun 2021, sehingga pada akhir tahun itu saya mulai memetakan langkah.

Januari-April 2022

Salah satu syarat untuk bisa diterima di salah satu perguruan tinggi di Indonesia adalah TOEFL ITP. Maka dari itu saya mulai belajar bersama bimbingan belajar di Jogja sambil bekerja dan juga tes. Syarat agar bisa diterima di jurusan yang saya inginkan adalah TOEFL ITP dengan score minimal 450. Saat itu, beasiswa yang saya incar adalah beasiswa LPDP Reguler karena yang saya tahu hanya gerbang tersebut yang bisa terbuka untuk saya. Syarat LPDP Reguler adalah TOEFL ITP dengan score minimal 500.

Tiga kali saya mencoba official test TOEFL ITP tapi yang ada tiga-tiganya tidak sampai score 500. Paling tinggi score saya 497. Ya, ini adalah salah satu definisi dari sakit yang tidak berdarah. Satu test saya lakukan pada bulan Januari, dua test saya lakukan pada bulan Maret. Maret ke April, saya mencoba berpikir apa yang harus saya lakukan dengan score yang tidak sampai 500 ini. Saya coba cari-cari beasiswa yang bisa menerima score di bawah 500 tapi hasilnya selalu ada persyaratan yang tidak bisa saya penuhi, misal harus merupan anggota dari keluarga harapan, atau harus berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Keputusan saya, saya coba gunakan score ini untuk mendaftar ke universitas terlebih dahulu. Jika diterima, maka saya akan menunda kuliah hingga semester gasal 2023 sambil mencari info beasiswa atau satu-satunya jalan agar bisa daftar LPDP yaitu dengan memperbaiki score TOEFL.

Mei-Juni 2022

Sambil terus meneguhkan hati, saya penuhi syarat-syarat pendaftaran prodi Magister Linguistik di Universitas Gadjah Mada. Alhamdulillah untuk PAPs menurut saya ini test yang cukup mudah dibanding test TOEFL, jadi untuk melampaui passing grade cukup satu kali test saja. Juni 2022 adalah pengumuman UMUGM, dan alhamdulillah diterima lalu terbitlah LoA. Setelah dinyatakan diterima saya mengajukan tunda kuliah melalui email sesuai dengan arahan admin departemen. Sayangnya, email tersebut tak kunjung mendapat balasan. Saya, yang masih belum tahu akan kuliah dengan dana apa nantinya juga tak begitu menghiraukan email tersebut. Yang ada dalam pikiran saya, "Yang penting sudah terkirim."

Juli-Desember 2022

Tidak ada pergerakan sama sekali, disamping masih cari-cari info mengenai beasiswa saya pun makin sibuk bekerja. Ingin rasanya coba bimbel Bahasa Inggris lagi, tapi dalam hati ada keraguan "kalau scorenya nggak nyampek lagi gimana?"

Januari-Februari 2023

Bulan Januari, saya hanya ingin punya pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Jika ditakdirkan tetap di perusahaan ini, saya berharap posisi yang berbeda dengan penawaran yang lebih oke.

Takdir Allah berkata lain. Di penghujung Februari 2023, saya dan beberapa teman satu angkatan memenuhi undangan pernikahan salah satu sahabat kami di Magetan. Singkat cerita, obrolan kami di mobil saat perjalanan pulang dari Magetan-Jogja semakin dalam. Tiba-tiba secara spontan kami membicarakan masa depan yang salah satu sub bab nya adalah lanjut studi. "Iya nih, Mbak Fina nih harusnya S2... Mbak kamu nggak mau S2 po?" tanya salah satu di antara kami. "Ho o mbak, jarene arep S2 mbak.." timpal yang lain. arrghh makin pusing wkwk

Bukan tidak mau, sedang proses tapi masih buntu aja ketika itu. Memang perjalanan menuju studi magister ini tidak saya publish, inginnya diam-diam tiba-tiba sudah S2. Ternyata memang harus sedikit dibagi ceritanya. Saya tanggapi dengan sabar, "Aku udah ada LoA gaes, tapi score TOEFL-ku masih kurang buat daftar beasiswa LPDP. Ada nggak sih beasiswa yang score TOEFL nya nggak harus 500?"

"Adaa," kata salah seorang. Azis namanya, saat itu dia sedang kuliah S2 dengan beasiswa LPDP. Tentu infonya banyak, karena relasinya juga sudah semakin banyak. "Oya, apa?". "Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)" jawabnya. "Emang iya?" saya bertanya kurang yakin karena asing mendengar nama beasiswa tersebut. "Iyaa," Azis meyakinkan. "Ya udah, tolong infonya ya Jis nanti.." saya pikir tak ada salahnya coba cari tahu.

Lanjut part 2 ya temen-temen..

https://alfina27ada.blogspot.com/2024/01/jalanan-ini-terjal-ya-part-2.html

ini adalah orang-orang yang bertanya di mobil ketika itu.. maacih atas pertanyaannya
Pasukan kondangan Magetan


Gambar hanya pemanis, intinya walaupun kerja itu berat tapi tetep happy kiyowo punya relasi hebat dalam foto-foto di bawah ini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar