Maret 2023
"Jis, kamu ada buku panduan buat BPI nggak?" saya memulai percakapan pada suatu hari di awal bulan itu.
"Bentar, aku tanyain temenku ya Mbak" jawabnya.
Hari itu juga saya mendapatkan buku panduan Beasiswa Pendidikan Indonesia yang telah terbit untuk tahun 2022. Ya Allah, kalau di tahun 2022 saya tahu ada beasiswa ini mungkin saya akan daftar di tahun itu. Tapi saya yakin takdir Allah tidak pernah salah. Pasti ada maksudnya kenapa saya baru tahu di tahun 2023.
Saya baca halaman demi halaman buku panduan tersebut. Saya pahami baris demi baris persyaratan masing-masing segmentasi. Ternyata, Beasiswa Pendidikan Indonesia ini memiliki beberapa segmentasi. Untuk S2 sendiri terbagi menjadi 6 segmentasi yaitu: S2 Pendidikan Perguruan Tinggi Akademik (PTA), S2 Pendidikan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV), S2 Pelaku Budaya, S2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan, S2 Beasiswa Indonesia Maju, Beasiswa Stipendium Hungaricum (Top Up). Setelah saya baca semuanya, kriteria yang paling bisa saya masuki adalah S2 Pelaku Budaya.
Sebetulnya saya juga ragu, yakin Pelaku Budaya? Karena saya sendiri pun bisa dibilang tidak merasa se-berbudaya itu. Tapi secara dokumen oke nih, kayaknya bisa. Sayang nggak sih kalau nggak dicoba. Akhirnya, untuk meyakinkan diri, saya coba tanyakan lagi ke teman saya, Azis. Ada teman yang sudah jadi awardee belum di prodi Linguistik UGM. Kata Azis ada. Saya minta kontaknya, dikasihlah. Namanya, Mas Arif.
Dengan perkenalan yang singkat dan pembukaan yang seadanya tapi saya usahakan sesantun mungkin, secara straight forward saya izin untuk telpon. Telpon untuk konsultasi tentu saja.
"Mas Arif bisanya kapan?"
"Malam aja, Mbak. Jam 20?"
Sayangnya, jam 20 saya ada acara di masjid akhirnya saya minta dispensasi. Opsinya kalau Mas Arif bisa keesokan harinya ya berarti ditunda sampai hari berikutnya atau tetap malam tapi setelah saya pulang dari masjid sekitar pukul 22. Mas Arif memilih tetap di malam tersebut walau pukul 22. Saya pikir, ya sudah gapapa karena ini tujuannya konsultasi dan insya Allah profesional. Obrolannya nggak akan kemana-mana. Intinya, di situ saya meyakinkan diri. Iya kan jalurnya Pelaku Budaya? Posisi saya seperti ini, saya eligible kan? Sepenglihatan Mas Arif eligible dan sarannya, ya dicoba dulu aja.
Entah kenapa, melihat persyaratan dan cerita dari Mas Arif, ada keyakinan dalam diri saya. Bisa nih! Walaupun dengan skema saya bayar UKT pertama dulu yang kalau lolos akan ada reimbursement. Untuk memotivasi diri sendiri, saya menuliskan, "Semangat, Fin! UKT awal 9 juta." dan "You deserve BPI, Fin!!" pada sebuah memo yang saya tempelkan di dinding kamar supaya saya selalu ingat. Keyakinan ini juga dilapisi dengan keyakinan yang lain yaitu kalaupun tidak dengan beasiswa, insya Allah akan ada rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Pada bulan itu saya pun merasa bahwa posisi saya di perusahaan sudah tidak bisa membuat saya berkembang lagi. Di bulan itu juga sebetulnya kontrak saya habis, ada tawaran perpanjang boleh diambil boleh tidak. Anehnya, saya diberi keyakinan oleh Allah untuk tidak lanjut. Singkatnya, saya end contract di akhir Maret yang mana itu beberapa hari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Full di bulan Ramadhan saya jobless.
April-Mei 2023
Saya memanfaatkan momen bulan Ramadhan yang jobless selain untuk ibadah juga untuk membuat essai. Harapan saya, bulan Ramadhan usai draft full essay juga sudah selesai. Alhamdulillah target tercapai. Selain essay saya juga apply untuk pekerjaan lain. Karena tetap harus ada plan A dan plan B. Kita tidak tahu kemungkinan mana yang akan terjadi.
Pada tanggal 2 Mei 2023, pendaftaran beasiswa dibuka. Untuk dalam negeri waktunya lumayan lama, pendaftaran ditutup pada 30 Juni 2023. Sekitar 2 bulan durasinya. Saya cermati kembali untuk persyaratan S2 Pelaku Budaya. Kok ada yang beda dari tahun 2022. Waduh, waduh, waduh. Mulai sedikit panik nih.
Perbedaan syarat beasiswa pelaku budaya tahun 2022 dan 2023 terletak pada surat rekomendasi dari Dirjen Kebudayaan. Syarat ini pada tahun 2022 tidak ada dan baru diadakan di tahun 2023. Oke tenang, yuk mari dipahami dulu bagaimana cara mendapatkan surat rekomendasi tersebut.
Setelah dibaca-baca, oh oke, harus ada portofolio. Portofolio apa nih? Portofolio yang mencerminkan bahwa diri ini punya kontribusi di bidang seni atau kebudayaan, serta memiliki peran di masyarakat terkait dengan kebudayaan. Akhirnya, saya meniatkan diri untuk membuat portofolio tersebut selama satu minggu pertama di bulan Mei.
Seperti apa portofolionya? Nah, seandainya teman-teman memang ada niat untuk mendaftar BPI dengan segmentasi Pelaku Budaya juga, kindly email me di adawiyahalfina22@gmail.com aja temen-temen. Insya Allah nanti saya kirimkan contoh file portofolio yang saya gunakan untuk mendapatkan rekomendasi dari Dirjen Kebudayaan.
Alhamdulillah tidak sampai seminggu setelah mengajukan permohonan kepada Dirjen Kebudayaan saya mendapatkan balasan email yang berisi surat rekomendasi tersebut. Ahh, betapa Allah sangat memudahkan.
Kabar bahagianya juga, selesai saya mengurus semua dokumen untuk syarat administrasi saya mendapat pekerjaan baru. Yaitu di sebuah lembaga bimbingan belajar untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Mungkin temen-temen juga sudah familiar dengan lembaga tersebut.
Senang sekali mendapatkan pekerjaan baru yang memang sesuai dengan passion saya yaitu studi lanjut dan juga study abroad. Bahkan di sini saya banyak belajar dari kegagalan banyak orang yang saya temui sebagai client di perusahaan ini.
Tak lupa juga di akhir Mei ini saya melakukan daftar ulang di UMUGM, yang mana ini menjadi syarat supaya saya bisa masuk di semester ganjil 2023. Untuk pendaftaran ulang tidak dipungut biaya karena akan di-bypass oleh admin.
Juni 2023
Dua minggu pertama di bulan Juni, selain beradaptasi dengan pekerjaan baru saya gunakan waktu tersebut untuk minta saran terkait essay yang saya tulis. Pertama, saya minta tolong kepada dosen pembimbing skripsi saya untuk melakukan pembacaan. Walaupun secara substansi beliau tidak terlalu banyak memberikan masukan, tapi editing beliau terhadap essay saya sangat berpengaruh. Ibarat sebuah wajah, essay saya yang belum diedit oleh beliau adalah bare face, tanpa make up. Setelah diedit beliau, essay tersebut jadi lebih cantik. Kedua, saya minta tolong kepada kakak tingkat saya yang menerima beasiswa LPDP. Nah, untuk kakak tingkat saya ini lebih banyak mengkritisi substansi nya. Ke-tiga ada teman seangkatan saya, Azis sang informan dan ke-empat tentu saja Mas Arif yang selalu saya tanya apa-apa tentang beasiswa ini. Lalu yang kelima, ada Pak Dede selaku pembimbing beasiswa saya selama S1 dari Alam Aksara.
Alhamdulillah-nya, orang-orang yang saya pilih untuk memberi masukan terhadap essay yang saya buat memang masukannya sangat beragam tapi saling melengkapi. Tips memilih pembaca essay beasiswa: karena perjalanan mencari beasiswa dan sekolah lagi itu adalah perjalanan yang penuh dengan kesunyian, pastikan partner cerita teman-teman bukanlah orang yang berpotensi kita anggap sebagai saingan. Sebab, timbul sedikit rasa itu akan merusak konsentrasi dan mengeruhkan niat dalam kemurnian hati.
Setalah semua masukan ditampung dan dipilah, saya lakukan editing terakhir dan saya putuskan untuk mengunci administrasi 5 hari sebelum penutupan yaitu di sekitaran tanggal 25 Juni 2023. Kenapa saya memilih 5 hari sebelum penutupan? Karena saya butuh checking semua kelengkapan, dan checking ini saya lakukan berkali-kali. Mengapa tidak di tanggal 30? Karena pendaftar banyak, kita tidak pernah tahu kapan website akan down. Setidaknya, jika di H-5 ada suatu kendala maka masih ada kesempatan di hari berikutnya untuk submit. Saya sangat bersyukur submit di H-5 itu lancar tanpa kendala, bismillah aja pokoknya.
Juli 2023
Masa penantian pengumuman administrasi. Tak ada hal lain yang dilakukan selain bekerja dan banyak-banyak doa. Oya, Juli ini timeline bayar UKT pertama yang 9 juta rupiah itu. Jujur, sebagian dari 9 juta itu saya pinjam ke bapak saya.
Agustus 2023
Tanggal 8 Agustus 2023, akhirnya diumumkan hasil seleksi administrasi. Alhamdulillah lolos. So, what's next? tentu saja persiapan untuk wawancara. Siapa yang bisa bantu saya? Kembali lagi Azis sang informan dan juga Mas Arif. Tapi yang paling pertama saya hubungi adalah Mas Arif (salah satu awardee BPI), tentu untuk bertanya seperti apa proses wawancaranya? Apa saja yang ditanya? Saya harus gimana? Baru setelahnya saya juga minta mock up interview ke Azis, supaya lebih banyak sudut pandang.
Tidak lama setelah itu jadwal wawancara keluar. Saya mendapatkan jadwal di hari Selasa jam 9 pagi. Untungnya tidak ada kuliah jadi tidak perlu repot mengurus izin meninggalkan kuliah. Oya anyway, saat dijadwalkan wawancara saya sudah masuk kuliah, dan sambil kerja.
Pengalaman wawancara ini jika dijelaskan mungkin akan panjang lebar juga. Next, kalau memang ada yang ingin tahu seperti apa pengalaman saya untuk interview ini, boleh banget kalau mau email dan minta diceritain.
Akhir Agustus, hectic mengejar target perusahaan. Di sini saya merasakan, ohh ternyata gini kuliah sambil kerja, capek yaa. Pas dosen jelasin di kelas, saya harus ambil tempat duduk di belakang karena masih harus sambil kerja. Saya pun berpikir, ini gimana ngerjain tugasnya kalau kerjaan saya nggak bisa ditinggal kayak gini. Iya benar bisa disambi kuliah, tapi kerjaannya ikut kuliah huhu.
September 2023
Awal September masih sibuk kerja-kuliah sambil ya Allah ya Allah. Selain ngantor dan kerja saat kuliah, di kerjaan yang ini juga ada tugas dinas luar kota. Kadang weekend dikirim ke Jakarta, Lampung, Cilacap, Tasikmalaya dan kota-kota lainnya. Setiap pulang dari dinas pasti capek banget temen-temen. Karena kalau dinas pasti acaranya Minggu. Kalau mau langsung istirahat dan Senin kuliahnya bisa dalam keadaan fresh, berarti habis acara langsung pulang. Kalau event di Jakarta meskipun langsung pulang pasti sampai rumahnya Senin pagi. Saya bukan tipe orang yang bisa tidur istirahat di kereta. Kalaupun tidur pasti badan pegel semua. Senin pagi saya harus lanjut tidur sampai siang, padahal jam 13 ada jadwal kuliah. Arrgh, silahkan dibayangkan. Bagi saya itu melelahkan. Sampai setiap saya mau berangkat dinas bapak ibu saya selalu bilang, "Ya Allah nak, kerjamu keras banget ya.." Saya hanya selalu menjawab dengan, "Bu, Pak doakan biar beasiswanya ketrima, biar nggak kuliah-kerja ngoyo kayak gini." sambil mencium tangan beliau berdua.
Pengumuman hasil wawancara tak kunjung terbit. Tentu saya ketar-ketir. Bahkan di kampus saya sudah hampir UTS. Saya cari info, tahun sebelumnya pengumuman hasil wawancara tanggal berapa, ternyata tahun sebelumnya awal September sudah pengumuman. Ini kok belum. Sabar, sabar.. yuk bisa yukk. Ketika itu saya sudah dititik pasrah, Ya Allah kalau memang ini adalah bantuan yang akan Engkau berikan maka tidak akan pernah salah alamat. Tapi kalau bukan melalui beasiswa ini, hamba yakin pasti ada rezeki yang lain.
Akhirnya pada tanggal 27 September 2023, beberapa hari sebelum UTS pengumuman itu terbit juga. Alhamdulillah, lolos!!! Sorenya, saya langsung minta izin resign ke atasan saya. Dimudahkan juga, alhamdulillah.
Gimana temen-temen, panjang ya ceritanya? Mudah tidak prosesnya? Bagi saya tidak mudah.. Bersyukurlah jika temen-temen punya versi cerita yang lebih mudah. Buat yang masih berjuang tetep semangat insya Allah manisnya hidup itu memang ada setelah lelah berjuang.
Semoga ada yang bisa teman-teman ambil dari cerita ini. Salam juang dari saya yang juga masih berjuang memenuhi ekspektasi-ekspektasi yang tertuang dalam essay.
Sincerely,
Fina
#If you have any question, kindly email me gaes (adawiyahalfina22@gmail.com)
Sehat selalu teman-teman magister.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar