Minggu, 26 Agustus 2012

Catatan Akhir Liburan Tahun 2012

Assalamualakum...

Kemarin, eh beberapa waktu yang lalu, aku bilang mau berbagi cerita ya... Maaf, telat dan malah keduluan sama postingan yang lain.

Oke kali ini aku akan berbagi cerita tentang aku dan selama tiga bulan ini.

Masuk pondok, sungguh, tidak ada silsilahnya dalam keluarga Mamaku anak bersekolah di pondok. Jadi ketika aku tahu bahwa NEM yang aku punya tidak cukup untuk masuk SMA yang aku inginkan(ini adalah satu-satunya SMA yang paling aku minati di Jogja), aku langsung utarakan kepada Mama, "Pondok, Ma."  

"Nggak mau yang lain? Emang nggak ada yang diminati deket-deket sini?" Mama memastikan. Namun aku menggeleng kepala. Mama masih menawariku dengan Farmasi, dengan SMA yang tingkatannya di bawah targetku, SMK. Namun, entahlah saat itu aku begitu mantap memilih bersekolah di pondok. Simbah itu sebetulnya tidak setuju bila aku bersekolah di pondok. Tapi gimana, aku mantapnya di situ. Dulu, waktu sebelum UN aku pernah bertekad, "Kalau nggak Teladan harus Gontor, kalau nggak Gontor harus Teladan."

Alhamdulillah, melihat kemauanku yang begitu kuat Mama akhirnya setuju, simbah juga ikhlas melepasku, semua ikhlas, meski waktu itu harus dengan tangisan. Ih, sebel banget sama yang namanya nangis. Pokoknya berangkat nanti aku nggak mau nangis. Nggak, nggak, Nggak!!!!

Begitu samapai di tempat di mana aku akan belajar, ya Allah, subhanallah banget, luasnyaaa. Waktu daftar, ternyata aku udah masuk yang agak-agak akhir, jadi dapetnya asrama paling pojok yaitu Riyadh kamar 3, kamar yang pada akhirnya aku tahu kalau anker. Tapi biasa aja sih, waktu pertama nempatin malem itu cuma berenam. hari berikutnya langsung penuh 30 anak, tidur deh dalem kamar itu layaknya ikan pindang yang baru dipepes.

Dalam kamar itu, aku baru bisa mengerti seperti apa arti pertemanan yang sesungguhnya. Saat sakit, alhamdulillah, aku sempat merasakan sakit di sana, dan nggak mau sakit lagi, cukup satu kali itu aja!!! Waktu itu, yang merawat temen-temen. Sebelumnya udah minta obat ke BKSM(Balai Kesehatan Santriwati Mantingan) tapi nggak manjur, nggak sembuh-sembuh. Sampai suatu ketika, badanku panas banget, suruh megang Ukhti Nurul, katanya iya panas banget. Terus dia nawarin diri buat ngerokin aku. Aku mau, maka sore itu jadilah badanku belang-belang.

Dan sore itu juga aku tidur, nggak jama'ah di masjid cuma tiduran di kamar, oiya, Visca makasih selimut tebelnya, miss u deh. Habis sholat maghrib, tidur pulesss banget. Sampai-sampai nggak sadar udah dibawain maem sama Ukhti Nurul, syukron Ukhty, miss u.

Setelah itu, Alhamdulillah deh sembuh. Thanks banget buat yang udah nyumbang segala macem buat aku. Entah itu roti, Nabillah thanks Panadolnya, ada juga ngasih energen, siapa sih aku lupa, pokoknya thanks banget sama anak Riyadh 3 yang uda peduli ketika aku sakit, thanksssssss bangetttttt. Sayangnya, baru dua bulan kebersamaan kita, tapi kita sudah harus berpisah, huaa hiks.

Pelajaran di pondok, jujur pertama kali aku agak susah ngikutin. Apa lagi yang namanya imla', Ya Allah, yang namanya SMP Negeri itu dikit banget disuruh nulis arab, ini begitu masuk pondok 2 minggu berikutnya ujian tulis termasuk imla' segera diujikan. Jadi, malam malamku di sana penuh perjuangan belajar imla', dan bukan hanya imla', tapi juga yang lainnya, hafalan-hafalan, seperti surat-surat dan doa-doa. 

Ya Allah, sungguh aku tahu, di pondok itu pelajarannya banyak hafalan. Mungkin aku nggak terbiasa menghafal, karena di SMP pelajaran nggak cuma menghafal, dulu aku lebih suka pelajaran yang spontan seperti Matematika dan Fisika. Tapi saat ini mau tak mau, aku harus suka hafalan. Bisa! Amiin...

Terus mau cerita apa lagi ya... Cita-cita, haruskah aku bercerita sampai di situ? Aiwah, oke...

Target jangka pendek:
1. Harus bisa mengikuti pelajaran pondok walau dengan kepayahan
2. Masuk kelas 1 intensif B, amiin

Target jangka panjang:
1. Memebahagiakan orang tua
2. Bisa nyekolahin adik-adik.

Mungkin masih banyak, cuma nggak mungkin kan aku share semuanya di sini...

Dan kini aku mulai sadar, bahwa tak sepatutnya aku mengharapkan kasih sayang seorang kakak. Karena aku sendiri pun juga seorang kakak. Akulah yang seharusnya memberikan kasih sayang itu kepada adik-adikku. Cita-cita seorang kakak hanya ingin melihat adik-adik nya sukses dengan tangan sang kakak. Amiin ya Rabb...

Dengan "Man Jadda Wa Jada"
Semoga bisa...
amiin

Ini masih awal dari sebuah perjuangan panjang. Catatan ini, hanya sebagai kenangan. Kenangan ketika aku sudah tua nanti, beginilah aku saat ini.... #agak nggak nyambung ya.. biar deh

Akhir kata, Minal 'Aidiin wal faa Iziin, terima kasih atas liburan tahun ini semoga masih bisa berjumpa di liburan tahun depan. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr wb





Tidak ada komentar:

Posting Komentar